MAKALAH
Modul 2
“Tipe Data Variabel dan Operator”
Disusun Oleh :
Idam Idzin Dimiati
20160910116
SI-2016-A
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji
dan syukur kehadirat Allah SWT, Makalah ini telah selesai disusun tepat pada
waktunya. Makalah praktikum ini bertujuan agar mahasiswa khususnya bagi saya
sendiri mengenal lingkungan Bahasa Pemrograman 1 dan pembangunan aplikasi terhadap
database. Pada makalah ini akan dijadikan acuan untuk kedepannya agar lebih
bisa mengimplementasikan segala hal yang
ada di Bahasa Pemrograman 1 . Adapun
yang dipelajari mengambil dari berbagai sumber sehingga menjadi satu makalah
yang insaallah bermanfaat bagi saya selaku penyusun dan orang lain yang membacanya.
Demikianlah sebagai
pengantar, Semoga Allah senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya dalam setiap
aktivitas yang kita kerjakan.
Aammiinn..
Kuningan, 5 November 2017
Penyusun,
Idam
Idzin Dimiati
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Bahasa pemrograman atau sering diistilahkan juga
dengan bahasa komputer adalah teknik komando/instruksi untuk memerintahkan
komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks
dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Dengan banyaknya
bahasa pemrograman yang ada saat ini, seperti bahasa pemrograman C, C++,
python, perl, java dan ruby yang digunakan oleh perusahaan, maka bahasa pemrograman
yang dinamis lebih banyak digunakan oleh para programmer dalam menjalankan
aktifitasnya bahasa pemrograman berorientasi objek merupakan tujuan yang paling
utama. Pentingnya bahasa pemrograman berorientasi objek sebagai media untuk membuat
aplikasi yang akan dibuat seperti aplikasi website yang pada akhirnya akan
berdampak positif pada seorang programer, tidak saja pada developer website itu
sendiri yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga
bermanfaat positif bagi masyarakat sebagai pengguna.
Oleh karena itu bahasa pemrograman pada akhirnya
harus mempunyai efisiensi yang baik dalam bahasa pemrogramanya, terutama dalam
hal efisiensi coding. Adapun bahasa pemrograman yang akan dipelajari dan di
fokuskan pada bahasa pemrograman Java. Java memang sudah tidak asing lagi karena
perintah yang digunakan juga sama halnya dengan bahasa pemrograman C++.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
itu Tipe Data Variabel dan Operator?
C. TUJUAN
1. Agar
dapat memahami Bahasa Pemrograman Java
2. Melatih
daya pikir dan logika
3. Menjadikan
acuan awal untuk membuat sebuah program di akhir pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tipe Data
Tipe data adalah suatu
keyboard yang secara otomatis datang dari bahasa program Java dan sama juga
dari beberapa bahasa program lannya. Dimana tipe data biasanya digunakan ketika
kita menentukan suatu jenis nilai yang dapat ditampung oleh suatu variabel.
Tipe data memiliki
beberapa kegunaan dalam jenis nilainya sesuai apa nama tipe data tersebut.
Adapun perbedaan jenis kelompok tipe data yang harus kita ketahui, yaitu tipe
data bilangan bulat (integer), bilangan pecahan (floating point), dan tipe data
boolean dan char.
1. Tipe
bilangan bulat (Integer)
Integer
merupakan tipe data numerik yang
digunakan apabila tidak berurusan
dengan pecahan atau bilangan desimal.
Bilangan integer juga mengenal nilai positif dan
negatif ( signed number ). Tipe data numerik yang
termasuk integer adalah sebagai berikut :
Tipe
Data
|
Ukuran
(bit)
|
Range
|
|
Byte
|
8
|
-128
s.d. 127
|
|
Short
|
16
|
-32768
s.d. 32767
|
|
Int
|
32
|
-2147483648
s.d. 2147483647
|
|
-9223372036854775808 s.d.
|
|||
Long
|
64
|
9223372036854775807
|
Bilangan integer
biasanya menggunakan int, dan bukan byte, short maupun long. Tipe data byte dan
short hanya digunakan pada aplikasi khusus yang memperhatikan penggunaan
memori. Sedangkan long jarang digunakan karena jarang memerlukan bilangan
sebesar kapasitas long.
• Byte
Type byte umumnya
digunakan pada saat kita bekerja dengan sebuah data stream dari suatu file
maupun jaringan, yaitu untuk kepeluan proses membaca/menulis. Selain itu, tipe
ini juga digunakan saat bekerja dengan data biner yang tidak kompatibel dengan
tipe-tipe lain yang didefiniskan di dalam Java.
Contoh program :
public class
a {
public
static void main (String [] args)
//deklarasi
variabel byte jumlah; //inisialisasi variabel jumlah=1;
//output
System.out.println(“Jumlah
= "+jumlah);
}
}
• Short
Pada umumnya
diaplikasikan pada komputer-komputer 16-bit, yang saat ini semakin jarang
keberadaanya.
Contoh program :
public class
b {
public
static void main (String [] args)
//deklarasi
variabel short jumlah; //inisialisasi variabel jumlah=2;
//output
System.out.println(“Jumlah
= "+jumlah);
}
}
• Int
Tipe ini juga merupakan
tipe yang paling banyak dipakai dalam merepresentasikan angka dalam Java, dikarenakan
dianggap paling efisien dibandingkan dengan tipe-tipe integer lainnya. Tipe Int
banyak digunakan untuk indeks dalam struktur pengulangan maupun dalam
konstruksi sebuah array.Selain itu, secara teori setiap ekspresi yang
melibatkan tipe integer byte, short, int, long) semuanya akan dipromosikan ke
int terlebih dahulu sebelum dilakukan proses perhitungan.
Contoh program :
public class
a {
public
static void main (String [] args)
//deklarasi
variabel int jumlah; //inisialisasi variabel jumlah=20;
//output
System.out.println(“Jumlah
= "+jumlah);
}}
• Long
Tipe ini digunakan
untuk kasus-kasus tertentu yang nilainya berada di luar rentang tipe int, karna
tipe ini punya range paling tinggi dibanding Integer lainnya. Dengan kata lain,
tipe long terpaksa digunakan jikadata memiliki range diluar range int.
Contoh program :
public class
d {
public
static void main (String [] args){
//deklarasi
variabel int jumlah; //inisialisasi variabel jumlah=22121;
//output
System.out.println(“Jumlah
= "+jumlah);
}
}
Integer adalah sebuah
tipe data yang paling dasar yang berupa bilangan yang tidak mengandung pecahan
desimal. Tipe data ini juga memiliki urutan tersendiri, sehingga kita dapat
menggunakannya sesuai kebutuhan dalam pemograman dan kita dapat
membandingkannya satu dengan yang lainnya. Di bagian tabel diatas kita bisa
tahu nama-nama tipe data integer ini dan kita bisa menggunakannya sesuai
kebutuhan. Akan tetapi tipe data int lebih umum digunakan dalam pemogramannya.
Contoh program penggabungan beberapa
tipe data:
package
TipeData;
public class
TipeInteger{
public
static void main(string[] args)
//membuat
variabel dengan beberapa tipe data yang berbeda
byte a = 1;
short b = 2;
int c = 3;
int d;
//menjumlahkan
variabel a, b, c
d = a + b +
c;
//mencetak
variabel d atau menampilkan hasil
system.out.println(“Hasil
= “ +d);
}
}
2. Tipe
data Floating Point ( Bilangan Pecahan )
Floating Point
digunakan untuk menangani bilangan desimal atau perhitungan yang lebih detail
dibanding integer.
Ukuran
|
Presisi (jumlah
|
||||
Tipe
|
bytes
|
bit
|
Range
|
digit)
|
float
|
4
|
32
|
+/- 3.4 x 1038
|
6-7
|
double
|
8
|
64
|
+/- 1.8 x 10308
|
15
|
Semua bilangan pecahan
atau desimal dalam Java tanpa diakhiri huruf f akan dianggap sebagai double.
Sedangkan bilangan yang ingin dikategorikan sebagai float harus diakhiri dengan
huruf F. Misalnya : 4.22 F atau 2.314f. Sedangkan untuk bilangan doeuble, bisa
menambah dengan huruf D, karena secara default bilangan dengan koma atau
pecahan atau desimal akan dianggap sebagai double.
• Float
Tipe ini digunakan
untuk menandakan nilai–nilai yang mengandung presisi atau ketelitan tunggal
(single-precision) yang menggunakan ruang penyimpanan 32-bit. Presisi tunggal
biasanya lebih cepat untuk processor-processor tertentu dan memakan ruang
penyimpanan setengah kali lebih sedikit dibandingkan presisi ganda (double
precision). Permasalahan yang timbul dari pemakaian tipe float untuk
nilai-nilai yang terlalu kecil atau justru terlalu besar, karena nilai yang
dihasilkan akan menjadi tidak akurat.
Contoh program :
public class
a {
public
static void main (String [] args)
// deklarasi variabel int ip; //inisialisasi
variabel ip=3,7;
// output
System.out.println(“ip
saya = "+ip);
}
}
• Double
Tipe ini mengandung
tingkat ketelitian ganda atau presisi ganda (double precisiondan menggunakan
ruang penyimpanan 64-bit untuk menyimpan nilai. Tipe double tentu lebih cepat
untuk melakukan perhitungan-perhitungan matematis daripada tipe float. Untuk
perhitungan yang bersifat bilangan riil dan menghasilkan hasil yang lebih
akurat, maka lebih baik menggunakan tipe double.
Contoh program :
public class
b {
public
static void main (String [] args)
//deklarasi
variabel int pi; //inisialisasi variabel pi=3,1416;
//output
System.out.println(“nilai
pi = "+pi);
}
}
Bilangan pecahan juga
bisa dibilang real, real adalah tipe data yang dipakai pada variable yang
berdata bilangan pecahan desimal. Dimana kita tahu di dunia matematika ada yang
namanya angka dibelakang koma, makanya tipe data ini sangat cocok membantu kita
untuk menuntaskan segala masalah dalam perhitungan. Pada tipe data ini yang
paling umum digunakan yaitu tipe data double dimana double memiliki ukuran yang
besar senilai 64 bit setara dengan 8 byte. Tipe data ini mampu menuntaskan
segala hitungan yang melibatkan bilangan pecahan yang banyak angka dibelakang
koma, seperti halnya perhitungan kosinus, perhitungan akar, pangkat, bahkan
volume, dan masih banyak lagi.
3. Tipe
data char
Char adalah karakter
tunggal yang didefinisikan dengan diawali dan diakhiri dengan tanda ( petik tunggal ). Char berbeda dengan
String, karena String bukan merupakan tipe data primitif, tetapi sudah
merupakan sebuah objek.
Contoh program :
public class
a {
public static
void main (String [] args){
//deklarasi
variabel
char
HurufPertama;
//inisialisasi
variabel
HurufPertama=‟a‟;
//output
System.out.println(“Huruf
pertama adalah "+HurufPertama);
}
}
Tipe char mengikuti
aturan unicode, sehingga dapat menggunakan kode /u kemudian diikuti bilangan
dari 0 sampai 65535, tetapi yang biasa digunakan adalah bilangan heksadesimal
dari 0000 sampai FFFF. Misalnya : „\u123‟.
Java menggunakan karakter Unicode untuk
merepresentasikan semua karakter yang ada.Unicode ialah sekumpulan karakter
yang terdapat pada semua bahasa, seperti bahasa Latin, Arab, Yunani dan
lain-lainnya. Karena bahasa Java dirancang untuk dapat diterapkan di berbagai
macam platform, maka Java menggunakan karakter Unicode yang membutuhkan ukuran
16-bit.
Untuk karakter-karakter
yang tidak dapat diketikkan secara langsung melalui keyboard, java menyediakan beberapa
escape sequence (pasangan karakter yang dianggap sebagai karakter tunggal).
Escape sequence tidak dianggap sebagai String, melainkan tetap sebagai tipe
karakter khusus. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa contoh tentang escape
sequence.
Escape
|
Nilai Unicode
|
|
Sequence
|
Keterangan
|
\ddd
|
Karakter
octal (ddd)
|
Karakter
Unicode heksadecimal
|
\uxxxx
|
(xxxx)
|
\‟
|
Petik
tunggal
|
\u0027
|
\*
|
Double
Quote
|
\u0022
|
\\
|
Backslash
|
\u005c
|
\r
|
Carriage return
|
\u000d
|
\n
|
Baris
baru (line feed)
|
\u000a
|
\f
|
Form feed
|
\t
|
Tab
|
\u0009
|
\b
|
Backspace
|
\u0008
|
Tipe data Boolean
mempunyai dua nilai yaitu true (benar) dan false (salah). Nilai Boolean sangat
penting digunakan untuk pengambilan keputusan dalam suatu kejadian
tertentu.Contoh penggunaan:
Contoh penggunaan tipe data boolean pada
java bisa dicoba dengan perintah berikut :
class
TipeData {
public
static void main(String[] args) {
// Tipe data
primitif
long data1 =
546767226531;
int data2 =
2235641;
short data3
= 714;
bytedata4 =
34;
float data6
= 1.733; // tipe data pecahan
double data5
= 4.967; // tipe data pecahan
char data7 =
„C‟;
boolean
data8 = true;
System.out.println(“Nilai
Long : “+ data1);
System.out.println(“Nilai
Int : “+ data2);
System.out.println(“Nilai
Short : “+ data3);
System.out.println(“Nilai
Byte : “+ data4);
System.out.println(“Nilai
Double : “+ data5);
System.out.println(“Nilai
Float : “+ data6);
System.out.println(“Nilai
Char : “+ data7);
System.out.println(“Nilai
Boolean : “+ data8);
}
}
4. String
String adalah tipe data
dasar yang berupa kumpulan karakter dengan panjang tertentu. Meskipun berupa
kumpulan karakter, karena tipe data string sering digunakan dalam pemrograman,
string dianggap sebagai tipe data dasar.
Untuk penyimpanan string didalam memori,
dibutuhkan 1 byte untuk tiap karakternya. Serupa dengan penulisan karakter,
penulisan sebuah string juga harus diawali dan diakhiri dengan tanda petik
ganda. String juga mengenal null yang dituliskan dengan "".
Contoh string:
·
"KUNINGAN"
·
"Universitas Kuningan”
·
"ABC3456"
·
"Lucu"
·
"30202001"
·
"z"
Perhatikan bahwa sebuah karakter tunggal
("z") juga merupakan string.
Contoh program :
public class
y {
public
static void main (String [] args)
//Deklarasi
variabel
string a;
a=”senang”;
//output
System.out.println(“Saya
sedang merasa "+a);
}
}
B.
Pengertian Variabel
Variabel adalah item
yang digunakan data untuk menyimpan pernyataan objek. Variabel memiliki tipe
data dan nama. Tipe data menandakan tipe nilai yang dapat dibentuk oleh
variabel itu sendiri. Nama variabel harus mengikuti aturan untuk identifier.
1.
Variabel Reference dan Variabel Primitif
Sekarang kita akan membedakan dua tipe
variabel yang dimiliki oleh program Java. Ada variabel reference dan variabel
primitive :
Variabel primitif
adalah variabel dengan tipe data primitif. Mereka menyimpan data dalam lokasi
memori yang sebenarnya dimana variabel tersebut berada.
Variabel Reference
adalah variabel yang menyimpan alamat dalam lokasi memori. Yang menunjuk ke
lokasi memori dimana data sebenarnya berada. Ketika Anda mendeklarasikan
variabel pada class tertentu, Anda sebenarnya mendeklarasikan reference
variable dalam bentuk objek dalam classnya tersebut.
Sebagai contoh, Apabila kita mempunyai
dua variabel dengan tipe data int dan
String.
int num =
10;
String name
= "Hello";
Dimisalkan ilustrasi
yang ditunjukkan dibawah ini adalah memori yang ada pada komputer Anda, dimana
Anda memiliki alamat dari setiap sel memorinya, nama variabel dan datanya
terbentuk sebagai berikut.
Seperti yang dapat Anda lihat, untuk
variable primitif num, datanya berada dalam lokasi dimana variabel berada.
Untuk reference variable name, variabel hanya menunjuk alamat dimana data
tersebut benar-benar ada.
Variabel merupakan container yang
digunakan untuk menyimpan suatu nilai pada sebuah program dengan tipe tertentu.
Untuk mendefinisikan variabel, kita dapat menggunakan identifier untuk menamai
variabel tersebut.
a)
Identifier
Identifier adalah kumpulan karakter yang
dapat digunakan untuk menamai variabel, method, class, interface, dan package. Sebagaimana
bahasa pemrograman pada umumnya, Java memiliki peraturan untuk identifier yang
valid atau sah. Identifier bisa disebut valid atau sah apabila diawali dengan :
- Huruf
/ abjad
- Karakter
mata uang
- Underscore
( _ )
Identifier dapat terdiri dari :
- Huruf
/ abjad
- Angka
- Underscore
( _ )
Identifier tidak boleh mengandung @,
spasi atau diawali dengan angka. Selain itu, identifier tidak boleh menggunakan
keyword atau katakata yang memiliki arti atau digunakan dalam pemrograman Java.
b)
Mendeklarasikan Variabel
Sintaks dasar : [tipe data] [nama
variabel];
Menuliskan tipe data dari variabel,
contoh :
int bilangan;
char karakter;
float bildesimal;
boolean status;
Setelah mendeklarasikan variabel dengan
tipe data, selanjutnya memberikan nilai variabel tersebut dengan tanda =
,contoh :
bilangan =
20;
karakter =
„k‟;
bildesimal =
22.2f;
status =
true;
Dapat juga mendeklarasikan dan
memberikan nilai dalam satu baris.
int bilangan
= 20;
char
karakter = „k‟;
float
bildesimal = 22.2f;
boolean
status = true;
Kita dapat membuat variabel menjadi
konstanta yang tidak dapat diubah nilainya dengan menambahkan keyword sebelum
tipe data dari variabel.
Contoh :
final int
konstantainteger = 10;
final float
pajak = 15.5;
C.
Pengertian Operator
Dalam Java, ada
beberapa tipe operator. Ada operator aritmatika, operator relasi, operator
logika, dan operator kondisi. Operator ini mengikuti bermacam-macam prioritas
yang pasti sehingga compilernya akan tahu yang mana operator untuk dijalankan
lebih dulu dalam kasus beberapa operator yang dipakai bersama-sama dalam satu
pernyataan.
1.
Operator Aritmatika Dasar
Operator aritmetika
adalah operator yang berfungsi perhitungan matematis.
Yang
termasuk dalam arithmatic operator
adalah sebagai berikut :
+ : Penjumlahan
- : Pengurangan
* : Perkalian
/ : Pembagian
% : Modulus (sisa hasil bagi)
++ : Increment (menaikkan nilai dengan 1)
-- : Decrement(menurunkan nilai dengan 1)
Berikut ini contoh program menggunakan
operator aritmetika :
class
Program1{
public
static void main(String[] args){
System.out.println(“Operasi
aritmetika ” + “pada tipe integer”);
int a = 7 +
4;
int b = a –
4;
int c = a *
b;
int d = c /
3;
int e = -a;
System.out.println(“Nilai
a: ” + a);
System.out.println(“Nilai
b: ” + b);
System.out.println(“Nilai
c: ” + c);
System.out.println(“Nilai
d: ” + d);
System.out.println(“Nilai
e: ” + e);
System.out.println();
System.out.println(“Operasi
aritmetika ” + “pada tipe floating-point”);
double fa =
7 + 4;
double fb =
fa – 4;
double fc =
fa * fb;
double fd =
fc / 3;
double fe =
-a;
System.out.println(“Nilai
fa: ” + fa);
System.out.println(“Nilai
fb: ” + fb);
System.out.println(“Nilai
fc: ” + fc);
System.out.println(“Nilai
fd: ” + fd);
System.out.println(“Nilai
fe: ” + fe);
}
}
a.
Operator Modulus (Sisa Bagi)
Operator modulus (%)
digunakan untuk menentukan sisa hasil bagi dari sebuah operasi pembagian
bilangan bulat maupun bilangan riil.
Berikut ini contoh program menggunakan
operator modulus :
class
Program2
{
public
static void main(String[] args)
{
int a=25,
b=6;
int c = a %
b;
double d =
17.75;
double e = d
% b;
System.out.println(“Sisa
bagi ” + a + “/” + b + ” adalah ” + c);
System.out.println(“Sisa
bagi ” + d + “/” + b + ” adalah ” + e);
}
}
b.
Operator Increment – Decrement
Increment decrement
operator adalah operator yang berguna untuk menaikkan 1 nilai (increment) dan
menurunkan 1 nilai (decrement).
Berdasarkan urutan eksekusi penaikann
dan penurunan nilainya, increment-decrement operator ini dapat diklasifikasikan
menjadi 2 macam, yaitu pre-increment/decrement dan post-increment/decrement.
Berikut ini contoh program menggunakan
operator increment :
class
Program3
{
public
static void main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-increment”);
System.out.println(“a\t:
” + a);
System.out.println(“++a\t:
” + ++a);
System.out.println(“a\t:
” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-increment”);
System.out.println(“b\t:
” + b);
System.out.println(“b++\t:
” + b++);
System.out.println(“b\t:
” + b);
}
}
Berikut ini contoh program menggunakan
operator decrement :
class Program4
{
public
static void main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-decrement”);
System.out.println(“a\t:
” + a);
System.out.println(“–a\t:
” + –a);
System.out.println(“a\t:
” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-decrement”);
System.out.println(“b\t:
” + b);
System.out.println(“b–\t:
” + b–);
System.out.println(“b\t:
” + b);
}
}
2.
Operator Relasional
Operator relasional
adalah operator yang menyatakan hubungan antara satu operand dengan operand
lainnya. Hasil yang diberikan dari operasi ini akan bernilai boolean
(true/false).
Berikut ini contoh program menggunakan
operator relasional :
class
Program5
{
public
static void main(String[] args)
{
int a=7,
b=17;
System.out.println(“a
== b bernilai ” + (a == b));
System.out.println(“a
!= b bernilai ” + (a != b));
System.out.println(“a
> b bernilai ” + (a > b));
System.out.println(“a
< b bernilai ” + (a < b));
System.out.println(“a
>= b bernilai ” + (a >= b));
System.out.println(“a
<= b bernilai ” + (a <= b));
}
}
3.
Operator Logika
Operator logika berguna
ketika kita ingin menguji dua kondisi atau lebih secara bersamaaan apakah
syarat itu bernilai benar atau tidak. Operator logika digunakan untuk
melakukan operasi terhadap dua operand
yang bertipe Boolean. Hasil yang diberikan dari operasi ini juga akan bertipe
Boolean.
Berikut ini contoh program menggunakan
operator logika :
class
Program6
{
public
static void main(String[] args)
{
System.out.println(“Operasi
AND”); System.out.println(“true && true = ” + (true && true));
System.out.println(“true && false = ” + (true && false));
System.out.println(“true
|| true = ” + (true || true));
System.out.println(“true
|| false = ” + (true || false));
System.out.println(“false
|| true = ” + (false || true));
System.out.println(“true
^ true = ” + (true ^ true));
System.out.println(“true
^ false = ” + (true ^ false));
System.out.println(“false
^ true = ” + (false ^ true));
System.out.println(“!true = ” + (!true));
System.out.println(“!false = ” + (!false));
}
}
4.
Operator Assignment (penugasan)
Operator penugasan
berguna untuk memberikan nilai kesuatu variabel.Operator penugasan menggunakan
tanda sama dengan ( = ). Dibawah ini beberapa operator penugasan.
Operator Keterangan
= Pemberian nilai
+= Penambahan bilangan
-= Penguragan bilangan
*= Pengalian bilangan
/= Pembagian bilangan
%= Pemrolehan sisa bagi
Operator += digunakan untuk menaikan
nilai terhadap suatu variabel contohnya a +=2, jika semula variabel a berisi 5
maka a saat ini akaan bernilai 7.
Operator -= digunakan untuk menurunkan
nilai terhadap suatu variabel contohnya a -=2, jika semula variabel a berisi 5
maka a saat ini akaan bernilai 3.
Operator /= digunakan untuk membagi
nilai terhadap suatu variabel contohnya a /=2, jika semula variabel a berisi 5
maka a saat ini akaan bernilai 2.5
Operator %= digunakan untuk memperoleh
sisa pembagian nilai terhadap suatu isi variabel contohnya x%=2, berarti nilai
variabel x (bertipe int) akan diisi dengan sisa pembagian x dengan 2. Kalau
misal x berisi 5 maka x saat ini akan bernilai 1.
Contoh operator penugasan yaitu:
class
penugasan{
public
static void main(String args[]){
int a =1;
int b = 2;
int c = 3;
int d = 4;
int e = 5;
3a+=5;
b*=4;
c-=1;
d/=2;
e%=2;
System.out.println("a
= " +a);
System.out.println("b
= " +b);
System.out.println("c
= " +c);
System.out.println("b
= " +d);
System.out.println("c
= " +e);
}
}
5.
Operator Bitwise
Operator bitwise
digunakan untuk memanipulasi bit-bit dari nilai data yang ada di memori.
Operator bitwise dalam bahasa Java :
Operator
|
Penjelasan
|
Contoh
|
Hasil
|
|
>>
|
Pergeseran bit ke kanan
|
12 >> 2
|
3
|
|
<<
|
Pergeseran bit ke kiri
|
7
|
<< 2
|
28
|
|
&
|
Manipulasi bit dengan logika AND
|
11 & 7
|
3
|
|
|
|
Manipulasi bit dengan logika OR
|
9
|
| 3
|
11
|
|
^
|
Manipulasi bit dengan logika XOR
|
8
|
^ 6
|
14
|
|
~
|
Manipulasi bit dengan logika NOT
|
~13
|
-14
|
Setiap numerik yang dimanipulasi harus
dirubah dulu kedalam bentu biner, pada contoh di atas maka binernya ada sebagai
berikut:
Desimal
|
Biner
|
|
3
|
11
|
|
6
|
110
|
|
7
|
111
|
|
8
|
1000
|
|
9
|
1001
|
|
10
|
1010
|
|
11
|
1011
|
|
12
|
1100
|
Setelah didapatkan biner dari sertiap
numerik yang akan dimanipulasi maka barulah dilakukan operasi bitwise sesuai
dengan operator yang di gunakan. Penjelasan dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Penggunaan
|
Penjelasan
|
Hasil Biner
|
Hasil Desimal
|
|
12>>2
|
1100 digeser 2 bit ke kanan
|
11
|
3
|
||
7<<2
|
111 digeser 2 bit ke kiri
|
11100
|
28
|
||
12 & 7
|
1100
|
& 0111 maka setiap bit dibandingkan
dengan logika AND
|
0100
|
8
|
|
9 | 3
|
0101
|
| 0011 maka setiap bit dibandingkan dengan logika OR
|
0111
|
11
|
|
8 ^ 6
|
0100
|
^ 0110 maka setiap bit dibandingkan dengan logika XOR
|
0010
|
2
|
|
~13
|
~(1101)
|
-14
|
Pada operator ~ (Not) ada perhitungan
tersendiri, secara sederhana rumusnya sebagai berikut :
~(n) = –
(n+1), contoh: ~(82) = -83
~(-n) = n-1,
contoh: ~(-43) = 42
Contoh Program :
public class
OperatorBitwise {
public
static void main(String[] args) {
//TODO
Auto-generated method stub
System.out.println("
7 << 2 = "+ (7 << 2));
System.out.println("
12 >> 2 = "+ (15 >> 2));
System.out.println("
12 & 7 = "+ (12 & 7));
System.out.println("
9 | 3 = "+ (9 | 3));
System.out.println("
8 ^ 6 = "+ (8 ^ 6));
System.out.println("
~13 = "+ (~13));
System.out.println("
~(-8) = "+ ~(-8));
}
}
Run :
D. POSTEST
Program
Menghitung Gaji Karyawan :
Coding
:
package modul2;
import java.util.Scanner;
public class Latihan_03 {
static void garis(){
for(int
i=0;i<=40;i++){System.out.printf("=",i);
}
}
public static void main(String[]
args) {
System.out.println("PROGRAM
PENGGAJIAN KARYAWAN");
double gpok=100000;
double tugaji,hgaji,sgaji;
String nama = "";
String nik = "";
garis();
Scanner input=new
Scanner(System.in);
System.out.print("\nMasukan
NIK Anda : ");
nik = input.next();
System.out.print("\nMasukan
Nama Anda : ");
nama = input.next();
System.out.print("\nMasukan
Masa Kerja (Tahun) : ");
double mkerja =
input.nextDouble();
hgaji=mkerja*gpok;
tugaji=hgaji*0.25;
sgaji=hgaji+tugaji;
garis();
System.out.printf("\nGaji
Pokok Anda :%.0f",hgaji);
System.out.printf("\nGaji
Tunjangan Anda :%.0f",tugaji);
System.out.printf("\nTotal
Gaji Bersih Anda :%.0f\n",sgaji);
garis();
System.out.printf("\n");
}
}
|
Run
:
Perhitungan
Bangun Datar dan Bangun Ruang
Coding
:
package
modul2;
import
java.util.*;
public
class Latihan_04 {
static void menu(){
System.out.println("\nPERHITUNGAN MENCARI NILAI");
System.out.println("1. Bujur
Sangkar\n2. Persegi Panjang\n3. Segitiga");
System.out.println("4.
Lingkaran\n5. Limas\n6. Kerucut");
}
static void bujursangkar(){
Scanner input=new Scanner(System.in);
System.out.println("1. MENCARI
LUAS BUJUR SANGKAR\n2. MENCARI KELILING BUJUR SANGKAR");
System.out.print("Masukan
pilihan Anda [1/2]: ");
int pilih=input.nextInt();
switch (pilih){
case 1 :
System.out.print("Masukan nilai sisi : ");
int s1=input.nextInt();
int luas=s1*s1;
System.out.print("Nilai luas : "+(float)luas);
break;
case 2 :
System.out.print("Masukan nilai sisi : ");
int s2=input.nextInt();
int keliling=4*s2;
System.out.print("Nilai Keliling : "+(float)keliling);
break;
}
}
static void persegipanjang(){
Scanner input=new Scanner(System.in);
System.out.println("1. MENCARI
LUAS PERSEGI PANJANG\n2. MENCARI KELILING PERSEGI PANJANG");
System.out.print("Masukan
pilihan Anda [1/2]: ");
int pilih=input.nextInt();
switch (pilih){
case 1 :
System.out.print("Masukan nilai panjang : ");
int p1=input.nextInt();
System.out.print("Masukan nilai lebar : ");
int l1=input.nextInt();
int luas=p1*l1;
System.out.print("Nilai luas : "+(float)luas);
break;
case 2 :
System.out.print("Masukan nilai panjang : ");
int p2=input.nextInt();
System.out.print("Masukan nilai lebar : ");
int l2=input.nextInt();
int keliling=(2*p2)+(2*l2);
System.out.print("Nilai luas : "+(float)keliling);
break;
}
}
static
void segitiga(){
Scanner input=new Scanner(System.in);
System.out.println("PERHITUNGAN
SEGITIGA SAMA SISI");
System.out.println("1. MENCARI LUAS SEGITIGA\n2. MENCARI KELILING
SEGITIGA");
System.out.print("Masukan
pilihan Anda [1/2]: ");
int pilih=input.nextInt();
switch (pilih){
case 1 :
System.out.print("Masukan
nilai Alas : ");
int a=input.nextInt();
System.out.print("Masukan nilai Tinggi : ");
int t=input.nextInt();
int luas=(1/2*(a*t));
System.out.print("Nilai
Luas : "+(float)luas);
break;
case 2 :
System.out.print("Masukan nilai Sisi : ");
int s=input.nextInt();
int keliling=s+s+s;
System.out.print("Nilai Keliling : "+(float)keliling);
break;
}
}
static
void lingkaran(){
Scanner input=new Scanner(System.in);
System.out.println("PERHITUNGAN
KELILING LINGKARAN");
System.out.println("1. Jika
Jari-jari diketahui\n2. Jika Diameter diketahui");
System.out.print("Masukan
pilihan Anda [1/2]: ");
int pilih=input.nextInt();
switch(pilih){
case 1 :
System.out.print("Masukan Nilai jari-jari : ");
int jari=input.nextInt();
int k1=((22/7)*(2*jari));
System.out.print("Nilai
keliling : "+(float)k1);
break;
case 2 :
System.out.print("Masukan Nilai jari-jari : ");
int diameter=input.nextInt();
int k2=((22/7)*diameter);
System.out.print("Nilai
keliling : "+(float)k2);
break;
}
}
static
void limas(){
Scanner input=new Scanner(System.in);
System.out.println("PERHITUNGAN
LIMAS");
System.out.println("1. MENCARI
LUAS ALAS LIMAS\n2. MENCARI VOLUME LIMAS");
System.out.print("Masukan
pilihan Anda [1/2]: ");
int pilih=input.nextInt();
switch(pilih){
case 1 :
System.out.print("Masukan Nilai Sisi : ");
int sisi=input.nextInt();
int la=sisi*sisi;
System.out.print("Nilai
Luas Alas : "+(float)la);
break;
case 2 :
System.out.print("Masukan Nilai Luas Alas : ");
int luas=input.nextInt();
System.out.print("Masukan Nilai Tinggi : ");
int tinggi=input.nextInt();
int
volume=(1/3*(luas*tinggi));
System.out.print("Nilai
keliling : "+(float)volume);
break;
}
}
static
void kerucut(){
Scanner input=new Scanner(System.in);
System.out.println("PERHITUNGAN
KERUCUT");
System.out.println("1. MENCARI
LUAS PERMUKAAN KERUCUT\n2. MENCARI VOLUME KERUCUT");
System.out.print("Masukan
pilihan Anda [1/2]: ");
int pilih=input.nextInt();
switch(pilih){
case 1 :
System.out.print("Masukan Nilai Jari-jari : ");
int jari=input.nextInt();
System.out.print("Masukan Nilai Selimut : ");
int s=input.nextInt();
int luas=(22/7*(jari*(jari+s)));
System.out.print("Nilai Luas Permukaan : "+(float)luas);
break;
case 2 :
System.out.print("Masukan Nilai Jari-jari : ");
int r=input.nextInt();
System.out.print("Masukan Nilai Tinggi : ");
int t=input.nextInt();
int
volume=((1/3)*(22/7*((r*r)*t)));
System.out.print("Nilai Luas Permukaan : "+(float)volume);
break;
}
}
static
void mencoba(){
Scanner input=new Scanner(System.in);
boolean menu=true;
System.out.print("\nIngin Mencoba
Lagi [Y/N]: ");
String coba=input.next();
if(coba=="Y"||coba=="y"){
menu=true;
}else
menu=false;
}
public static void main(String[]args){
Scanner input=new Scanner(System.in);
boolean menu=true;
while(menu){
menu();
System.out.print("Masukan No.
Pilihan Anda [1/2/3/4/5/6] :");
int pilih=input.nextInt();
switch(pilih){
case
1:bujursangkar();mencoba();break;
case
2:persegipanjang();mencoba();break;
case 3:segitiga();mencoba();break;
case
4:lingkaran();mencoba();break;
case 5:limas();mencoba();break;
case 6:kerucut();mencoba();break;
}
}
}
}
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Java dikenal
sebagai bahasa pemrograman yang bersifat strongly, yang berarti diharuskan
mendeklarasikan tipe data dari semua variable yang apabila lupa atau salah
dalam mengikuti aturan pendeklarasian variable, maka akan terjadi error pada
saat proses kompilasi. Tipe data yang terdapat pada bahasa pemrograman Java pada umumnya
tidak jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lain seperti C, C++, Pascal,
Basic, dan lainnya, yakni terdiri dari integer, floating point, char, string
dan boolean. Aturan penulisan variabel pada bahasa pemrograman Java juga tidak
jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lain seperti C, C++, Pascal, Basic, dan
lainnya, yakni harus diawali dengan huruf/abjad, karakter mata uang, dan
underscore ( _ ) dan terdiri dari huruf/abjad, angka, dan underscore ( _ ),
serta tidak boleh menggunakan kata-kata yang dikenal oleh bahasa pemrograman
Java (keyword), seperti byte, case, int, dan lainnya. Sama halnya dengan semua
bahasa dapat dipemrograman, Java juga menyediakan operator-operator aritmatika
untuk memanipulasi data numerik. Selain operator aritmatika, Java juga
mempunyai operator-operator lain, seperti operator increment dan decrement,
operator assignment (penugasan), operator relasi, operator logical, operator
bitwise (yang terdiri dari and, or, xor, dan complement), dan operator
precedence.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar